Team mengawali pagi dengan sarapan di warung Tung Tau yang legendaris |
Sahabat Diniyah, kami dari team FKDT kota Palembang menyempatkan diri untuk mampir ketempat yang sangat kental sejarah di kota Sungai Liat Bangka. Bersama sahabat lainnya dari Kesra Pemerintah Kota Palembang. Salah satu tempat yang kami pilih adalah Warung Tung Tau dikarenakan sarat dengan sejarah dan yang terpenting adalah tidak jauh dari tempat kami menginap.
Menu andalan di sini adalah Kopi O, kopi susu, dan juga roti panggang telur yang disukai banyak orang. Menu lainnya antara lain kopi tarik, teh tarik, roti panggang kacang wijen, gado-gado otak-otak, dan masih banyak lagi yang lainnya. Salah satu daya tarik di sini yang membuat para pengunjung kembali berdatangan adalah mempertahankan cita rasa tradisional. Maka dari itulah, desain dari tempat ngopi ini masih dipertahankan.
Sahabat Diniyah, Pagi itu kami menikmati Teh Susu dengan ditemani dengan satu porsi telur setengah matang. Maklum sebagai seorang Palembang kami sangat menikmati kuliner ini dan sering kali menyempatkan diri memesan telur setengah matang untuk mengetahui perbedaan cara menyajikan telur setengah matang versi warung Tung Tau.
Merek Tung Tau sudah terkenal sejak tahun 1938 |
Kental dengan Sejarah
Nama warung Tung Tau sendiri diambil dari nama Mr. Fung Tung Tau. Seorang pedagang yang telah merintis usaha warung kopi sejak tahun 1938. Pada awalnya warung kopi ini hanya terdapat di kota Sungailiat, tepatnya di Jl. Muhidin No. 87, Sungailiat.
Sering berjalannya waktu, kini waroeng Tung Tau telah memiliki dua cabang di Kota Pangkalpinang. Cabang pertama beralamat di Jl. Sudirman No:74 dan satu cabang lagi terletak di Jl. Depati Hamzah-Semabung.
Waroeng TungTau yang berada di Sungailiat sudah di kelola oleh 3 generasi. Generasi pertama sekaligus perintis usaha ini adalah Mr. Fung Tung Tau. Ia telah merintis waroeng ini sejak tahun 1938. Kemudian pada tahun 1950 di lanjutkan oleh generasi ke 2, Bapak Budjang Bunawan dan sejak tahun 1980 di lanjutkan oleh istri beliau, Ibu Maria Matali. Selanjutnya, sejak tahun 2010 sampai saat ini roda bisnis waroeng Tungtau dilanjutkan oleh generasi ke 3 yaitu Tedy,SE sebagai anak bungsu dari pasangan Budjang Bunawan dan Maria Matali.
Banyaknya penikmat dan permintaan dari pelanggan Tungtau membuat pemilik waroeng berinisiatif membuka cabang pertama di Pangkalpinang. Tungtau cabang pangkalpinang ini sengaja dibuka atas permintaan para pelanggan waroeng yang ingin membawa kopi dan roti Khas TungTau keluar daerah sebagai oleh-oleh khas dari Bangka.
Dengan tetap berpegang pada konsep bisnis keluarga, Waroeng TungTau di Pangkalpinang-pun di percayakan kepada Mariany, S.Kom, yang tidak lain adalah anak sulung dari pasangan Budjang Bunawan dan Maria Matali. (Asri)
Tetap mempertahankan tradisi |
0 komentar:
Posting Komentar